Pengaruh Budaya Asing terhadap Kehidupan Manusia

 

  1. Definisi

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi, dan akal manusia. Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terdiri dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, peralatan, pakaian, bangunan, dan karya seni.

2. Pembagian / Klasifikasi Budaya

  • Budaya Lokal

Budaya Lokal merupakan suatu budaya atau cara hidup yang hanya dimiliki oleh suatu daerah tertentu. Budaya lokal bisa berasal dari Adat Istiadat, Kepercayaan nenek moyang,  Biasanya budaya lokal ini menjadi ciri khas dari daerah tersebut. Sebagai contoh, Budaya lokal Indonesia yakni Orang Indonesia terkenal dengan keramahtamahannya dan murah senyumnya.

  • Budaya Asing

Budaya Asing merupakan Budaya yang tidak berasal dari suatu daerah tertentu/budaya lokalnya. Budaya Asing ini dapat memberikan dampak positif maupun dampak negatif terhadap budaya lokal.

 3. Pengaruh Positif dan Negatif

Dampak Positif Masuknya Budaya Asing

Dengan kemajuan teknologi dan elektronik, masyarakat saat ini dapat bekerja dengan cepat dan efisien karena software dan hardware yang mendukungnya sehingga dapat mengembangkan usahanya dengan lebih baik lagi.

  • Pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.
  • Industrialisasi
  • Dapat mempelajari kebiasaan, pola pikir dan perilaku yang bangsa2 maju sehingga dapat mendorong kita untuk menjadi lebih baik dan maju karena mereka.
  • Meningkatkan produktivitas dunia industri.
  • Persaingan di dunia kerja yang membutuhkan pekerja untuk selalu menambah keterampilan dan pengetahuan.
  • Kemudahan untuk menunjukkan dan memperkenalkan budaya negara kita sendiri di luar negeri.
  • Terjadinya akulturasi yang mungkin dapat menciptakan budaya baru yang unik.

 

Dampak Negatif Masuknya Budaya Asing

Dapat menghilangkan budaya asli Indonesia, dan dapat terjadi di daerah yang proses perubahan sosial dapat menyebabkan permusuhan antara suku-suku sehingga rasa persatuan nasional yang akan terguncang. Jika budaya asing ke Indonesia, dan tidak ada lebih banyak kesadaran masyarakat untuk menjaga dan melestarikannya, tentu lebih Indonesiawi, orang tidak bisa lagi melihat kebudayaan Indonesia kedepan.

  • Masuknya budaya asing yang lebih mudah diserap dan ditiru oleh orang-orang muda dan tua, dan beratnya biasanya meniru perilaku buruk.
  • Globalisasi bisa memungkinkan hilangnya budaya karena campuran budaya lokal dengan budaya dari luar, bisa jadi karena tidak ada generasi penerus yang melestarikan budaya lokal.
  • Kebebasan setiap orang yang mengakses atau menggunakan teknologi, mudah juga dalam kasus penyalahgunaan fungsi teknologi
  • Teknologi tidak terbatas, akan membuat penggunanya tidak pernah puas sehingga perlu biaya untuk selalu memperbarui teknologi mereka atau penggunaan teknologi komunikasi yang semakin meluas ini akan menyebabkan biaya pemborosan.
  • Pengalihan manusia-ke-mesin performa tentunya lebih penyebab polusi udara yang memperburuk pemanasan global.
  • Menumbuhkan sifat dan sikap individualisme, tidak adanya rasa kepedulian terhadap orang lain. Sedangkan bangsa Indonesia pernah terkenal dengan gotong royong.

Contoh Efek Positif

Perkembangan pengetahuan teknologi yang semakin pesat seperti saat ini, sehingga teknologi ini tidak lagi hal yang baru dalam masyarakat umum dengan semua kemajuan teknologi bisa dengan mudah diselesaikan.

Misalnya penggunaan gadget, laptop dan sebagainya, dengan gadget dan laptop kita dapat mengetahui informasi apapun, kapan saja dan di mana saja dengan mudah, dengan koneksi internet tentunya.

Contoh Efek Negatif

jika penggunaan teknologi tidak dapat digunakan dengan baik dan benar tentu akan sangat berbahaya bahkan merugikan diri sendiri dan orang lain.

Sebagai contoh, yaitu, penipuan, perjudian, cybercrime dan sebagainya. Oleh karena itu kita sebagai manusia harus selektif dalam memilih yang baik dan tidak merugikan diri sendiri dan orang lain.

 4. Contoh Kasus

Kini tayangan televisi Indonesia yang lebih banyak diisi oleh Film, Sinetron dan artis-artis yang berasal dari Negara lain. Pesan yang disampaikan pun seakan menyorot kehidupan yang hedonis, dewasa, bukan mengedepankan nilai-nilai Edukasi yang mana penonton televisi itu tidak hanya orang dewasa, melainkan juga anak-anak.

Efeknya, anak-anak kini banyak mencontoh adegan di televisi yang seharusnya bukan untuk mereka terima. Kini acara yang memang khusus anak-anak cukup sulit ditemui di berbagai stasiun televisi manapun.

Sumber :

  1. https://id.wikipedia.org/wiki/Budaya
  2. http://www.dosenpendidikan.com/20-dampak-negatif-dan-positif-budaya-asing-terhadap-budaya-indonesia/

 

-MaulidKh-

Klasifikasi Ilmu

1.Definisi

Ilmu, sains, atau ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.

2. Sejarah

Mempelajari sejarah ilmu berarti mempelajari bagaimana sejarah pemikiran umat manusia. Bagaimana penemuan-penemuan dapat terjadi yang sangat berpengaruh bagi kehidupan manusia. Mempelajari sejarah ilmu terlepas dari asal usul negara, geografi dan pembagian lintasan. Sejarah ilmu ini dipelajari berdasarkan urutan waktu dari satu zaman ke zaman berikutnya.

Berdasarkan sejarah ilmu, maka zaman tertua dimulai dari zaman kuno karena dalam pengetahuannya, manusia sudah dapat meramu makanan dan membuat peralatan untuk berburu. Zaman kuno sendiri, terbagi menjadi beberapa masa, yaitu:

  • Masa Mesir dan Babilon : ± 4000- 6000 SM
  • Masa Yunani Kuno : 600-30 SM
  • Masa Romawi : 30 SM-400 M

Keberadaan Ilmu Pengetahuan pada waktu dahulu di jaman awalnya era kehidupan manusia masih berbaur dengan pengertian mitos, sehingga sulit untuk membedakannya. Akan tetapi waktu demi waktu manusia dapat merasakannya dan mengerti perbedaannya, namun tetap selalu tidak terlepas dari mitos. Mitos tersebut berkembang Mitologi, yaitu hasil dari peleburan antara mitos dan logos (pengetahuan).

Sejarah Ilmu Pengetahuan Zaman Kuno

Sebagai manusia pra sejarah, manusia purba telah menemukan beberapa hubungan yang bersifat empiris. Hal itu membuat mereka telah mengerti dengan keadaan dunia. Walaupun sejarah ilmu pengetahuan pada masa ini belum diakui, tapi manusia purba telah mengetahui bagaimana cara untuk bertahan hidup.

Pada masa sejarah, manusia diduga telah memiliki pengetahuaan yang lebih maju. Di mana menurut sejarah ilmu pengetahuan, manusia ketika itu telah mengetahui cara menulis, bagaimana membaca serta dan berhitung. Hal itu membuat kebudayaan manusia mulai berkembang di beberapa tempat tertentu, seperti Mesir di Afrika, Babilonia, Sumeria, Niniveh, serta Tiongkok di Asia. Menurut sejarah ilmu pengetahuan, ketika itu mereka telah mengenal angka dan sudah dapat menghitung.

Menurut sejarah ilmu pengetahuan, dalam kehidupan bangsa Mesir, berbagai gagasan ilmiah dari pengetahuan arsitektur telah tumbuh. Di mana mereka telah mengenal ilmu hitung, ilmu gaya, dan ilmu ukur. Ilmu pengetahuan itu mereka gunakan untuk mendirikan berbagai kuil, istana, serta piramid. Selain ilmu arsitektur, Mesir juga telah mengenal ilmu kedokteran dan Ilmu bedah. Hal ini bisa dilihat pula bagaimana mereka dapat mengawetkan mayat hingga ribuat tahun seperti saat ini.

Sejarah ilmu pengetahuan di Yunani Kuno terkenal dengan perkembangan filsafat. Ilmu filsafat telah ada bahkan sebelum para filosof klasik di Yunani mempelajari serta mengembangkannya. Filsafat dikembangkan dan menjadi ilmu yang sangat berharga untuk perkembangan ilmu pengetahuan lainnya pada banyak generasi berikutnya, bahkan hingga saat ini. Bahkan, ilmu filsafat juga berhasil membantu perkembangan agama Islam pada abad pertengahan masehi hingga saat ini.

Kajian mengenai Islam menjadi sangat masuk akal dan dapat diterima oleh masyarakat dengan bantuan ilmu filsafat. Dalam sejarah ilmu pengatahuan, ilmu filsafat yang dikembangakan masyarakat Yunani ini sangat penting bagi peradaban manusia karena dengan filsafat pola pikir manusia pada saat itu menjadi berubah dari mitosentris menjadi logosentris.

Hal ini kemudian juga berpengaruh terhadap penciptaan teknologi yang saat ini dapat kita nikmati. Perkembangan ilmu filsafat ini berhasil membuat manusia memasuki peradaban baru yang lebih cerdas dan berpikir.

Sejarah ilmu pengetahuan dala kehidupan masyarakat Romawi didominasi oleh bidang teknik dan pengobatan. Mereka telah menemukan cara-cara baru untuk menambang berbagai barang mineral seperti timah dan emas.Selain itu, bangsa Romawi juga mengembangkan penggilingan biji-bijian dan instalasi air. Mereka juga telah membangun sistem pembuangan kotoran. Hal ini berguna untuk menjaga kota sehingga akan tetap menjadi bersih dan sehat.

Tidak hanya itu, dalam sejarah ilmu pengetahuan, bangsa Romawi adalah bangsa yang pertama kali membuat bangunan dengan menggunakan beton, seperti untuk mengembangkan kubah serta berbagai bentuk bangunan lainnya. Walaupun mereka tidak mengalami perkembangan yang besar dalam bidang matematika, tapi mampu untuk menciptakan sistem penulisan angka mereka sendiri.

3.Klasifikasi Ilmu

Ciri Ilmu perlu memperhatikan dua aspek, yaitu : klasifikasi ilmu dan sifat ilmu.

Klasifikasi Ilmu Pengetahuan

Kelompok ilmu di bagi menjadi tiga yaitu:

  1. Ilmu sosial

Merupakan sekelompok disiplin akademis yang mempelajari aspek-aspek yang berhubungan dengan manusia dan lingkungan sosialnya.

Ilmu ini berbeda dengan seni dan humaniora karena menekankan penggunaan metode ilmiah dalam mempelajari manusia, termasuk metode kuantitatif dan kualitatif.

Metode dasar yang digunakan dalam ilmu sosial: Prosesnya bersifat objektif, tidak ada bias interpretasi terhadap hasil penelitian, ada reabilitas

Ilmu sosial dalam mempelajari aspek-aspek masyarakat secara subjektif, intersubjektif, dan objektif sebelumnya dianggap kurang ilmiah di banding dengan ilmu alam. Namun sekarang beberapa bagian dari ilmu ini telah banyak menggunakan metode kuantitatif.

Demikian pula pendekatan interdisiplin dan lintas disiplin dalam penelitian sosial terhadap perilaku manusia serta faktor sosial dan lingkungan yang mempengaruhinya telah membuat banyak peneliti ilmu tertarik pada beberapa aspek dalam metodologi ilmu ini.

Cabang-cabang utama dari ilmu sosial: Antropologi, ekonomi, geografi, hukum, linguistic, pendidikan, politik, psikologi, sejarah, sosiologi.

Berikut adalah klasifikasi ilmu sosial menurut perkembangan sejarah dibagi menjadi 4 periode yaitu: Abad pertengahan (midle ages), Awal era modern (early modern era), Era modern (rise of modern social sciences), dan Kondisi saat ini (present state).

  1. Ilmu budaya

Adalah suatu ilmu yang mempelajari dasar dasar kebudayaan. Budaya memang merupakan salah satu jiwa dari nilai yang ada di dalam masyarakat. Secara umum pengertian kebudayaan adalah merupakan jalan atau arah didalam bertindak dan berfikir untuk memenuhi kebutuhan hidup baik jasmani maupun rohani.

Pokok-pokok yang terkandung dari beberapa devinisi kebudayaan:

  • Kebudayaan yang terdapat antara umat manusia sangat beragam
  • Kebudayaan didapat dan diteruskan melalui pelajaran
  • Kebudayaan terjabarkan dari komponen-komponen biologi, psikologi dan sosiologi
  • Kebudayaan berstruktur dan terbagi dalam aspek-aspek kesenian, bahasa, adat istiadat, budaya daerah dan budaya nasional

Latar belakang ilmu budaya dasar dalam konteks budaya, negara, dan masyarakat Indonesia berkaitan dengan permasalahan sebagai berikut:

Kenyataan bahwa Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa, dan segala keanekaragaman budaya yang tercermin dalam berbagai aspek kebudayaannya, yang biasanya tidak lepas dari ikatan-ikatan (primodial) kesukuan dan kedaerahan.

Proses pembangunan dampak positif dan negatif berupa terjadinya perubahan dan pergeseran sistem nilai budaya sehingga dengan sendirinya mental manusiapun terkena pengaruhnya. Akibat lebih jauh dari pembenturan nilai budaya ini akan timbul konflik dalam kehidupan.

Kemajuan ilmu pengetahuan dalam teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan manusia, menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya, sehingga manusia bingung sendiri terhadap kemajuan yang telah diciptakannya. Hal ini merupakan akibat sifat ambivalen teknologi, yang disamping memiliki segi-segi positifnya, juga memiliki segi negatif akibat dampak negatif teknologi, manusia kini menjadi resah dan gelisah.

Tujuan Ilmu Budaya Dasar:

Mengenal lebih dalam dirinya sendiri maupun orang lain yang sebelumnya lebih dikenal luarnya saja

Mengenal perilaku diri sendiri maupun orang lain

Sebagai bekal penting untuk pergaulan hidup

Perlu bersikap luwes dalam pergaulan setelah mendalami jiwa dan perasaan manusia serta mau tahu perilaku manusia

Tanggap terhadap hasil budaya manusia secara lebih mendalam sehingga lebih peka terhadap masalah-masalah pemikiran perasaan serta perilaku manusia dan ketentuan yang diciptakannya

Memiliki penglihatan yang jelas pemikiran serta yang mendasar serta mampu menghargai budaya yang ada di sekitarnya dan ikut mengembangkan budaya bangsa serta melestarikan budaya nenek moyang leluhur kita yang luhur nilainya

Sebagai calon pemimpin bangsa serta ahli dalam disiplin ilmu tidak jatuh kedalam sifat-sifat kedaerahan dan kekotaan sebagai disiplin ilmu yang kaku

Sebagai jembatan para saran yang berbeda keahliannya lebih mampu berdialog dan lancar dalam berkomunikasi dalam memperlancar pelaksanaan pembangunan diberbagai bidang mampu memenuhi tuntutan masyarakat yang sedang membangun serta mampu memenuhi tuntutan perguruan tinggi khususnya Dharma pendidikan.

  1. Ilmu alam

Ilmu alam adalah istilah yang digunakan yang merujuk pada rumpun ilmu dimana obyeknya adalah benda-benda alam dengan hukum-hukum yang pasti dan umum, berlaku kapanpun dan dimanapun. Sains (science) diambil dari kata latin scientia yang arti harfiahnya adalah pengetahuan. Sund dan Trowbribge merumuskan bahwa Sains merupakan kumpulan pengetahuan dan proses. Sedangkan Kuslan Stone menyebutkan bahwa Sains adalah kumpulan pengetahuan dan cara-cara untuk mendapatkan dan mempergunakan pengetahuan itu. Sains merupakan produk dan proses yang tidak dapat dipisahkan. “Real Science is both product and process, inseparably Joint” . Sains sebagai proses merupakan langkah-langkah yang ditempuh para ilmuwan untuk melakukan penyelidikan dalam rangka mencari penjelasan tentang gejala-gejala alam. Langkah tersebut adalah merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, merancang eksperimen, mengumpulkan data, menganalisis dan akhimya menyimpulkan. Dari sini tampak bahwa karakteristik yang mendasar dari Sains ialah kuantifikasi artinya gejala alam dapat berbentuk kuantitas.

Ilmu alam mempelajari aspek-aspek fisik & nonmanusia tentang Bumi dan alam sekitarnya. Ilmu-ilmu alam membentuk landasan bagi ilmu terapan, yang keduanya dibedakan dari ilmu sosial, humaniora, teologi, dan seni.

Matematika tidak dianggap sebagai ilmu alam, akan tetapi digunakan sebagai penyedia alat atau perangkat dan kerangka kerja yang digunakan dalam ilmu-ilmu alam. Istilah ilmu alam juga digunakan untuk mengenali “ilmu” sebagai disiplin yang mengikuti metode ilmiah, berbeda dengan filsafat alam. Di sekolah, ilmu alam dipelajari secara umum di mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).

Sumber :

  1. https://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu
  2. http://www.anneahira.com/sejarah-ilmu-pengetahuan.htm

 

 

-MaulidKh-